Berpolitik Sehat ? Siapa takut!! | Berpolitik kotor ? Hancur yang didapat!
Politik, salah satu hal yang paling penting dalam bernegara. Ya, sangat penting, hingga banyak para manusia yang berlomba-lomba untuk terjun dalam akifitas politik. Namun tak sedikit pula yang ingin benar2 jauh dari apa-apa yang berbau politik.
sangat bermacam-macam bukan?
Sejak kecil aku mengartikan dan memandang politik adalah sesuatu yang mengakibatkan kericuhan dimuka bumi ini, terkhusus dinegeri bukan-bukan ini yakni Indonesia.
Terlalu banyak fenomena fenomena yang telah terjadi, yang menjadikan bukti begitu hinanya politik , begitu rusaknya politik dan begitu kotornya politik.. sekilas terpikir, lebih baik hapuskan politik dalam bernegara.
Ketika aku naik ke kelas 9 , ketertarikanku terhadap politik tiba-tiba muncul. Namun sayang, dalam waktu yang bersamaan terjadi aktifitas politik yg amat ricuh dan itu memang sudah jadi hal biasa bagi orang2 indonesia, termasuk aku.
Sebernanya mengkaji politik dan ilmunya itu sangat mengasyikkan , namun pasti selalu timbul perasaan jengkel ketika melihat fenomena politik yang terjadi saat ini, sangat miris..
Mari kita fikirkan bersama. Usia demokrasi di indonesia bisa dikatakan cukup tua bila dibanding dengan negara2 tetangga, tapi bicara kedewasaan berpolitik ? politikk indonesia terlalu kanak2.
Aku selalu ingat perkataannya teh reja , salah satu santri persis yg kritis yang pernah berkomentar mengenai politik di facebook ku , ia bilang " Memang ketika melirik betapa sengitnya konflik yg terjadiseputar kekuasaan , ada banyak hal yang memang tak perlu disukai. Tapi lihatlah kebelakang, Nabi Muhammad berdakwah dengan seni politik, dia mempengaruhi orang? Ya benar .Dan karena politik nabi kitalah islam jadi tersebar luas. Namun memang pada nyatanya sebagian besar politikus zaman sekarang yg melakukan melakukan politik kotor yang bisa kita saksikan sndiri,ya sebuah fenomena yang begitu mendoktrinasi."
Penjelasannya itu membuatku mendapatkan titik terang dari pandanganku mengenai politik dan permasalah dlm berpolitik.
Ya , pada hakikinya para politkuslah yg menjadikan politik mndapatkan artian salah dari para generasi muda indonesia. Sebab saya yakin bahwa mayoritas remaja memandang bahwa politik adalah aktifitas kotor.itu sangat benar, karena para remaja melihat politik dijaman ini yg artiannya diubah oleh para politikus licik yg sekarang mash bertahan dikursi kekuasaanya..
Dulu juga , aku sempat berfikir begitu tak pentingnya politik dalam islam. Tapi ternyata pemikiranku itu terlalu pendek, sebab politik itu termasuk kedalam agama dan ibadah. Islam tidak melulu aqidah, tapi islam adalah akidah dan ibadah, ahlaq dan syariat yg lengkap. Dengan kata lain islam merupakan tatanan sempurna bagi tata kemasyarakatan dan prinsippemerintahan juga hubungan internasional. Dan tentunya politik dalam islam adalah politik yang adil yang tidak bertentangan dngan ajaran islam. juga yg dituntut islam dlm berpolitik adalah haruslah yg berpolitik atau politikus itu merupakan orang yg berpegang dengan rambu rambu syariah dan berahlak mulia. Ketika dalam berpolitik juga , tak bisa dipungkiri kita akan menemukan 2 watak . Yaitu watak politikus yg memiliki sikap penuh kemuliaan dlm memperjuangkan idealisme dan watak kedua adalah politikus yang licik. Jika watak licik yng lebih menonjol , maka inilah yg merusak pengertian politik yg sebenarnya.
Selanjutnya,Yang dikatakan teh Reja benar sekali. Rasulullah mendirikan negara Madinah, beliau berpolitik bahkan membuat UU. Jika kita pikir kembali, kalau kita tak punya tempt ,negara misalnya. Ingin melaksanakan hadits, ingin melaksanakan syariat islam dimana dan bgaimana?Karena itu di Indonesia ada istilah NKRI sbg hasil Mosi integral pak Natsir yang hebat itu mestinya dipelihara oleh islam karena datang dari tokoh islam.
Namun salahnya negara kita , tanpa sadar bangsa indonesia malah memakai politik barat itu untuk menjalankan NKRI.
Yang mana perlu kita ketahui bahwa politik barat memandang bahwa politik itu diartikan hanya sebatas pengaturan kekuasaan , bahkan menjadikan kekuasaan sebagai tujuan dr politik. Sehingga terjadilah kekacauan dan perebutan kekuasaan , bukan untuk mengurusi rakyat. Makanya orang2 indonesia menyimpulkan bahwa politik itu adalah haus jabatan. Lihatlah para pejabat pejabat indonesia , begitu gampangnya mereka disuap dan diiming2 kursi kekuasaan oleh negara lain..
Maka itulah pemikiranku yg baru mengenai politik. :D Tak akan ada politik kotor, jika tak ada politikus licik.
Kawan! jangan sampai kita melarikan diri dr aktivitas politik, sebab inilah saatnya kaum muslimbangkit dr keterpurukaannya , berjuang secara politik untuk melawan penjajah yang tak terlihat.
Bila ada yg mengajakmu berpolitik sehat, siapa takut dan terimalah ajakannya. ;)
Bagiku dan menurutku berpolitik sama seperti berfilsafat, maka tetaplah berhati-hati. :)
Komentar
Posting Komentar