Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Jangan Jatuh Cinta

Gambar
Jangan Jatuh Cinta             Ramadhan keberapa ini? Aku kira ramadhan dirumah akan terasa lebiiiih lama dan panjang, tapi ternyata sebaliknya. Tiba-tiba saja H-27 menuju Idul Fitri, menuju lebaran. Oh iya dari sekarang, mari kenali dulu mahram kita, serta persiapkan keberanian dan perkuat prinsip untuk tidak berjabat tangan kepada selain mahram yang sudah dijelaskan oleh Syariat islam. Yu, mulai dari diri kita untuk mempopolerkan syariatNya. Oke, Kali ini aku mencoba menulis bahasan berbeda dari postingan sebelumnya, yang menurut aku cukup sensitive dan agak susah untuk dikomunikasikan lewat tulisan. Tapi karena beberapa teman memintaku untuk ‘Nulis about Cinta’, maka aku coba. Bismillah. Dan tulisan ini tidak hadir murni dari pemikiranku saja, melainkan merupakan kolektifitas dari pemikiran beberapa temanku yang telah aku tanyai perihal tema ini. Dan benar saja, berbincang perihal ini cukup geli dan aneh buatku yang memegang prinsip bahwa perso...

Kilas Balik Kisah Rufaidah Al-Aslamiyah

Gambar
KILAS BALIK KISAH RUFAIDAH “Untuk menjadi perempuan luar biasa, mulailah membangun visi dan potensi perihal apa yang bisa diberikan untuk keluarga serta masyarakat. Namun, jangan lupa untuk menjaga dan membangun iffah dan izzah nya.” Gambar hanya pemanis yaa.. Dalam beberapa catatan sejarah yang kelam, perempuan pernah menjadi pihak yang diacuhkan, diabaikan serta dikucilkan. Zaman sebelum islam menggambarkan bagaimana nasib perempuan saat itu. Diperlakukan bak bukan manusia, bisa diwariskan layaknya benda, tidak ada hak ekonomi apalagi harga diri. Pihak laki-laki akan bebas menikahi perempuan tanpa batas jumlahnya. Sejarah kelam pula merekam bahwa pernah ada kebiasaan buruk masyarakat dimana melakukan praktik wa’du al-banat , atau membunuh anak perempuan dengan cara menguburnya hidup-hidup. Kebiasaan tersebut berjalan cukup lama dalam periode jahiliyah, hingga akhirnya Allah mengecam perilaku jahiliyah tersebut, dalam beberapa firmanNya, seperti dalam QS An-Nahl: 58, At-Takwir a...

[Menjelajahi Kisah] - Luka Lama hadir Menyeruak

Gambar
Luka Lama, hadir Menyeruak ( Sebelum membaca ini, ada baiknya teman teman terlebih dahulu membaca postingan sebelumnya. Selamatt menjelajahi kisah, mudah-mudahan mendapat hikmah ) Referensi           Sekitar lima tahun lamanya, Rasyid bin Hafsh memendam perih dan gelisah yang menganga, perihal sesuatu yang membuatnya tak berdaya dan akan terasa sekarat selamanya jika tak diutarakan.           Pada waktu lain, ia kembali kepada kediaman Rufaidah, tepat setelah semua pasien diobati dan dirawat. Rufaidah mempersilahkan masuk, mengira bahwa Rasyid kembali membawa luka di sekujur tubunya. Dan benar saja, kesekian kalinya ia mengobati luka Rasyid bin Hafsh. “Demi kebenaran Nabi Kita, biarkan aku menyampaikan sesuatu kepadamu, sebelum kamu memeriksakan luka ku ini.” . Ungkap Rasyid.           Rufaidah heran, mengira-ngira apa yang lebih penting daripada rasa sakit akibat luka ditubuhnya bersebab p...

[Menjelajahi Kisah] - Rasyid Kembali, dengan Gelisah Hati

Gambar
Rasyid Kembali, dengan Gelisah Hati (Sebelum membaca ini, ada baiknya teman-teman terlebih dulu membaca postingan sebelumnya, Selamat menjelajahi kisah, mudah mudahan mendapat hikmah) "Bersumpahlah demi Allah, Rufaidah! Bersumpahlah bahwa engkau akan menyempurnakan perjalanan hidup sepeninggalku. Bersumpahlah bahwa engkau akan meneruskan perjuangan menyebarkan Islam dan menebar cahaya di setiap rumah dan di setiap hati sehingga kita bisa menyelamatkan kaum kita dari pekatnya kebodohan." "Aku berjanji kepada Allah, dan aku berjanji kepadamu, Abdullah! Aku berjanji meneruskan perjuanganmu sampai ajal menjemputku!"  Sejak saat itu, saat raga dan jiwa Abdullah telah hilang, Rufaidah selalu menghadirkan semangat suaminya dalam dirinya, bahkan lebih dari itu. Melalui bidang pengobatan dan perawatan, ia banyak mengabdikan diri dalam Islam. Dan sejak maut mendapati jiwa Abdullah, sesaat Abdullah melafadzkan syahadat dengan susah payah bersebab lidahnya yang dipotong sert...

(Menjelajahi Kisah) – Rufaidah, Sang Pendamping Abdullah

Gambar
Rufaidah, Sang pendamping Abdullah                  Pada kesempatan ini atas izin Allah, mari menjelajahi kisah. Yang pada kali ini, aku nukil dari sebuah buku berjudul “Rufaidah (Kisah Perawat Wanita Pertama dalam Sejarah islam), karya Ahmad Syauqi al-fanjari. Tebal buku yang dicetak pada tahun 2014 ini sebanyak 194 Halaman.                Ok Sahabat… Jadi Buku Rufaidah ini merupakan buku novel sejarah paling cepat dan semangat yang dibaca kemudian dirampungkan dengan segera . Kurang lebih sehari, buku ini selesai dieksekusi. Dan waktu itu, buku ini kupinang di toko buku Braga Bandung dengan harga yang tidak mahal, tapi ternyata isinya sangat berkualitas. So , sebelum menemukan dan membaca buku ini, aku sama sekali gak tau siapa Rufaidah Binti Sa’ad itu. Jadi Terimakasih Allah, telah pertemukan aku dengan buku ini, sehingga aku bisa lebih mengenal dekat sang perawat...