Ngomongin Pendidikan #Eps 1

Bismillah..

Di masa yang katanya new normal ini, apa kabarnya manteman? Mudah-mudahan selalu dalam lindungan dan berkahNya. Gini lo, harusnya tulisan kali ini bahas lanjutan dari blog selanjutnya perihal Jatuh Cinta. Tapi karena beberapa hal yang disebabkan ‘gak mood bahas cinta’, akhirnya aku coba bergeser dulu ke tema lain yang sebenernya menjadi topik yg pengen aku bahas terus di blogku. Yups perihal pendidikan. Tulisan ini sekadar sharing santai aja yaa...

Sebenarnya kalau bahas pendidikan, cakupannya sangat luas, gak bisa cuman dalam satu tulisan, dan lebih enak bincang bincang secara langsung. Cuman ya gimana lagi hehe, Allah kasih fasilitas blogger buat dimanfaatkan oleh hambaNya apalagi di masa pandemic gini, so aku share disini aja. Mudah-mudahan kalian jadi tertarik buat mendalami dan memahami dunia pendidikan.

Kalau bahas pendidikan, aku tuh suka teringat sama perkataan Allan Bloom, dia pernah bilang bahwa “Education is the movement from darkness to light”, ini cukup sebenarnya menjadi alasan kenapa kita generasi muda perlu paham dunia pendidikan. Pendidikan itu semacam ujung tombaknya sebuah peradaban, jadi ya sebuah bangsa bisa maju tidak semata-mata karena teknologi atau ekonominya, melainkan hanyalah impak daripada kondisi SDM nya sendiri yang merupakan hasil dari pembentukan pendidikan.

Jadi, menyoal urgensi pendidikan dalam membangun peradaban, kiranya pendidikan kita saat ini sedang tidak baik-baik saja, dan beragam problematika dari dulu hingga saat ini terus bermunculan. Misalkan apa? Misalkan menyoal pendidikan yang ditumpangi kapitalisme sehingga pendidikan menjadi berbasis kapitalis industry, sampai akhirnya mengesampingkan Pendidikan karakter. Itu salah satu contohnya yang aku rasa persoalan itu mengakar hingga melahirkan problematika baru lagi yang lebih rumit di tubuh pendidikan. Tapi yaa, kali ini aku gak bakal bahas kesitu.

Aku cuman mau membagikan sebuah paradigam pendidikan dalam dunia islam. Karena aku rasa inilah yang menjadi jalan supaya pendidikan mampu mewujudkan SDM Unggul jua mewujudkan sebuah peradaban yang baik dan berkualitas, dan pada fokusnya supaya pendidikan mampu memanusiakan manusia. Gitu sih simplenya.

Setelah aku memahami beberap hal perihal pendidikan Islam, jelaslah bahwa Pendidikan dalam Islam punya misi mulia dari hanya sekadar orientasi materi yang dipraktikan oleh pendidikan kapitalis. Pendidikan dalam islam berperan untuk menyadarkan manusia tentang kedudukan dan fungsi dirinya, bukan untuk meningkatkan eksistensinya dimata manusia lewat keilmuan yang ia miliki atau kekuasaan serta gelar yang ia dapati. Tidak sama sekali guys. Sekali lagi, pendidikan tidak sesempit itu, yang hanya berorientasi materi. Dan yaa, kali ini aku juga gak bakal bahas ini panjang lebar.

Jadi kita udah mafhum, kalau pendidikan ia pasti akan bergandengan dengan keilmuan, intinya pendidikan merupakan pusat pengembangan ilmu. Dr Adian Husaini pernah bilang, bahwa pendidikan tidak bisa dilepaskan dengan ilmu. Maka disinilah letak pentingnya banget kita kita –khususnya generasi muslim- buat memahami konsep ilmu yang benar. Soalnya, kalau kita keliru kemudian mengaplikasikan konsep ilmu yang keliru itu, akibatnya fatal, dunia pendidikan akan rusak dong, bak tidak memiliki harga diri lagi untuk dijadikan alat merubah peradaban yang lebih baik. Atau bahkan lebih dari itu, masyarakat akan rusak, peradaban pun akan rusak.

So, intinya perlu rasanya kita memahami konsep ilmu dengan menjadikan World View Islam sebagai acuannya. Maksud World View islam tuh apa ? Btw aku pun baru tau makna worldview ini dari seminar National Short Course yang diadakan secara online satu bulan yang lalu kalau gk salah, kebetulan bahas tentang worldview Islam. Apa ya… kalau dalam istilah Arab disebut Tasawwur, singkatnya world view islam ini semacam pandangan hidup yang berasaskan Islam. Tapi dari model wordview islam ini gak berat sebelah seperti pendapat sebagian orang yang beranggapan kalau pandangan islam ya pasti bahasnya akhirat terus. Engga gitu juga, jadi world view islam ini meliputi dunia dan akhirat, dan tidak sama sekali mendikotomikan antara keduanya. World view islam menyatakan bahwa dunia harus dipandang sebagai persiapan menuju akhirat tanpa menyiratkan sikap pengabaian terhadap aspek dunia.

Jadi yaaaa.. Pendidikan harus berdasarkan komponen-komponen world view Islam, aku mencoba mengutip salah satu pernyataan Ali Khalil Abu Al-ainain, beliau bilang ada 5 komponen dalam worldview islam untuk memurnikan konsep ilmu, ke lima itu adalah Allah, alam, manusia, masyarakat muslim, masyarakat dunia, dan hari akhir. Pokonya mesti berkaitan dengan 5 komponen itu, yang apabila diringkas  bisa menjadi komponen habbluminnallah dan habblumminannas, hehe.

Haal ini pun sejalan dengan pernyataan dari Imam Ghazali, bahwa Tujuan Pendidikan islam itu ya untuk mencapai kesempurnaan Insan di dunia dan akhirat. Atau yang sudah familiar , pernyataan dari Muhammad Natsir yang menggaungkan konsep pendidikannya dengan pendidikan tauhid yang kemudian dibaluti dengan kata integral, sehingga menjadi pendidikan integral berasaskan tauhid.

Kata pak Natsir bahwa tujuan pendidikan Islam itu adalah mendidik anak-anak agar memenuhi syarat-syarat penghidupan manusia, dan kemudian beliau merelevansikannya dengan salah satu firman Allah yang berbunyi “ Wabtaghi Fima Atakallahu daaral Akhirata, wa laa tansa nashibaka minnadunya.” .. kira kira surat berapa ayat berapa tuuuh? itu surat Al-Qashas, ayatnya  mohon maaf lupaa, pokoknya bunyi ayatnya gituuuu.

Inti dari ayat itu Allah menyuruh kita untuk mencari kebahagian negeri akhirat, tapi tanpa lupa kebahagian serta kenikmatan yang Allah beri di dunia. Pendeknya gunakanlah dunia untuk mencapai surga. Gitu deh, intinya ini sesuai banget sama pernyataan-pernyataan tentang tujuan pendidikan islam sebelumnya, dan sesuai dengan komponen dan makna worldview Islam.

And then, belum sampai situ..  Para aktivis dunia pendidikan kiranya harus menerapkan konsep pendidikan umumnya seperti yang dibicarakan diatas. Tapi tentunya butuh perjuangan yang panjang dan butuh energy serta kolaborasi nyata dari muslim muslim yang ingin mengembalikan kedudukan mulia pendidikan. Karena walaupun saat ini mulai banyak lahir lembaga lembaga pendidikan islam, ternyata tidak dipungkiri melahirkan problematika yang rumit juga dalam praktiknya.

Menurutmu gimana?  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

A.Hasan ,guru besar persis