Lir Kaum Anshar dan Muhajirin - Antara PLKJ 109 dan PC Cangkuang

Rasanya seperti Kaum Anshar dan Muhajirin

Ini salah satu amanat sekolah pada pundak kami , Kesuksesan PLKJ 109 Angkatan CINEMA 21.


Semua ini bermula pada hari itu, saat semua kaki melangkah ditanah orang, dengan masyarakat yang belum pernah diketahui, dengan kebiasaan yang belum jelas gambarannya. Kami beranikan kaki melangkah dan tangan mengayun. “Mau tidak mau ,kami punya tugas yang perlu diselesaikan” . 

PC Cangkuang, Bandung. Antara Gading Tutuka 2 dan Cirengit . Disana tempat kami memulai menanam sejarah. Sejak hari itu.

50 Santri dikelompokan menjadi 2 bagian sehingga dakwah jihad plkj menjadi merata, kamipun ikhlas dipisahkan . Antara Gading Tutuka dan Cirengit.
Yang saat itu Santri A dn B begitu dekat, ukhuwah jaraknya sementara diputuskan, namun ukhuwan hati tak akan pernah putus dan pudar, malah akan lebih kuat karena akan timbul kerinduaan . Ah.. Semua nya berucap Bismillah… Mudah-mudah perjalanan juang di tanah orang ini menuai kesuksesan .  Dahhh KAWANNN..

Aku ditakdirkan berjuang bersama kelompok 1 dengan lokasi dakwah di PC Cangkuang , Cirengit. Desa keren dan aneh karena namanya. Sebuah perkampungan asri, sifat gotongroyong nya yang masih terarah , masyarakatnya yang ramah tamah, dan kendaraan khasnya yang bikin gereget, Keretek alias Delman. Syukur Alhamdulillah , disana ada banyak lahan dakwah sehingga kami yang ilmunya masih minim merasa kewalahan . Masya Allah banget deh.

Kami khawatir tak mampu mengemban tugas ini dengan sempurna, apalagi saat jiwa dan raga ini harus belajar menjadi masyarakat desa tersebut, harus mampu dan pintar bergaul dengan masyarakat yang sebelumnya tidak saling mengenal,  harus berlaih menjadi guru saat sebelumnya berpangkat menjadi santri, itu pun santri yg masih jauh dr disiplin, selanjutnya kami harus jadi santri pede saat mengisi ceramah pada orang-orang yan lebih luas ilmu dan pengalamannya, pokoknya subhanallah banget .

Almamater 109 kujang dengan bangga kami kenakan, kopiah ,kerudung syari mejadi pelengkap almamater seorang santri. Semuanya berjalan , mengitari adat kebiasaan masyarakat cirengit , terkadang kami berusaha berperan menjadi teman untuk anak-anak , untuk ibu-ibu, untuk pemudi dan pemuda. Terkadang berperan menjadi anak untuk ibu dn bapak persis persistri, menjadi  adik untuk kakak-kakak pemuda pemudi, dan menjadi guru untuk anak-anak. Dan kau tahu, itu terkadang membuat kami deg- degan , namun karena kebiasaan kami mampu memenuhi salah satu kriteria peran itu walaupun tidak sesempurna yang diinginkan.

Dalam waktu 2 minggu, pelan-pelan kami coba mengukir sejarah seindah mungkin bersama mereka, yang saat ini mereka semua bagai keluarga untuk kami.

Saat semuanya telah selesai karena batas waktu yang mengikat, dimana rasa ukhuwah yang semakin terikat .. kami perlu pergi dari perjuangan dakwah ditempat ini. Bukan ingin, karena inilah keharusan dan ketentuan dari aturan PLKJ, Cukup 2 minggu tidak lebih, untuk selanjutnya , kalian yang berperan mencari waktu untuk melanjutkan ukhuwah kalian dengan masyarakat cirengit dan gading tutuka 2. Mungkin itu yang dikatakan angin perpisahan.

ILA LIQOOO …

Semuanya sementara selesai, raga kami sudah di pesantren prsatuan islam kujang, tapi nyatanya saat  ditanya oleh asatidz tentang sudahkah kalian move on dari suasana plkj di cirengit dn gading tutuka 2? Maka jawaban kami ,”Mana bisa, Terlalu sulit untuk melupakan  kenangan indah dan keren disana. Apalagi masyarakat sama anak-anaknya , masya Allah banget”, “Gak bisa dan gak boleh move on pokoknya” .. Mungkin tidak jauh dari perkataan itu.

Ust Anasah saat mengajar dikelas, pernah berkata “ Kalian berntung ditempatkan di PC Cangkuang , tepatnya dicirengit dan gdn Tutuka. Jika disamakan, mungkin kalian seperti Kaum Muhajirin dan cirengit + gdng Ttuka adalah kaum Anshar nya.”..
Ya, aku baru tersadar memang mungkin tidak jauh seperti kaum Anshar daan kaum Muhajirin.
Kenapa mereka bagai kaum Anshar ? nyatanya respon dan penyambutan serta dukungan mereka atas kedatangan dan tinggalnya PLKJ 109 KUjang di cirengit dan gdng tutuka itu Masya Allah banget.

Semua kenangan itu kami simpan rapat-rapat dalam hati.
Jazakallah Khairan Katsiraa atas segalanya ,
PC Cangkuang , Cirengit- Gading Tutuka 2…

Ust Anasah pernah bilang, “ Saat nanti di PLKJ atau bahkan dimanapun dan kapanpun ..jadilah kalian the first, jika tidak mampu maka jadilah the best, jika masih tidak mampu maka jadilah dan berusahalah menjadi different,  “

Panumbangan, 24 November 2017
-Mengenang Memory KEREN.

-Rivia Fauziah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A.Hasan ,guru besar persis